JAKARTA, RiauAktual.com - Setelah sekian lama menderita penyakit stroke, sutradara senior yang sering mengangkat tema religi Islami, Chaerul Umam, akhirnya meninggal dunia pada Kamis sore (3/10/2013) tadi pukul 15.30 WIB.
Kabar duka ini membuat Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Dien Syamsuddin menyesal tak bisa mendampingi pada saat-saat terakhirnya.
"Rencananya Pak Dien sore ini mau menjenguk di rumah sakit, tapi almarhum sudah lebih dulu berpulang. Pak Dien sangat kehilangan," kata Mustofa Nahrawardaya, Humas PP Muhammadiyah seperti dilansir Tribunnews.com.
Dien rupanya baru tiba di Jakarta dari Vatikan. Begitu tiba, ia buru-buru bersiap menjenguk almarhum yang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Seni dan Budaya di PP Muhammadiyah tersebut.
"Beliau bagian dari keluarga besar Muhammadiyah. Tentu kami amat kehilangan," kata Mustofa.
Chaerul Umam dikenal banyak mengarahkan film dan sinetron bertema Islami.
Sutradara senior pernah menunjukkan debut gemilangnya lewat dua seri film 'Ketika Cinta Bertasbih' itu dirawat di Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur sejak pekan lalu. Chaerul sempat membaik, tetapi kemudian kembali masuk ke ruang perawatan intensif sampai akhirnya tutup usia.
Chaerul Umam meninggal dunia dalam usia 70 tahun. Sutradara kelahiran Tegal ini meninggalkan sejumlah karya film fenomenal seperti 'Titian Serambut Dibelah Tujuh', 'Kejarlah Daku Kau Kutangkap' serta 'Ramadhan dan Ramona' yang dibintangi Lidya Kandou dan Jamal Mirdad.
Lewat film ini pula Lidya dan Jamal sama-sama menyabet predikat Aktris dan Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia.
Sutradara Religi Pertama
Film dan sinetron religi pasti ada yang memulainya. Pada tahun 1977, seorang sutradara Indonesia, yang merupakan murid dari Asrul Sani, Chaerul Umam, dipercaya untuk menyutradarai film religi pertama berdasar cerita Islam: 'Al Kautsar', beliau pulalah yang menyutradarai film yang juga bernafas religi dari skenario karya Asrul Sani, 'Titian Serambut Dibelah Tujuh' dan lagi melalui 'Nada dan Dakwah'. Pada masanya, beliau banyak sekali mendapatkan penghargaan untuk karya-karyanya baik dari dalam dan luar negeri.
Chaerul Umam rupanya ingin konsisten di jalur film religi sehingga saat perfilman sedang 'koma' beliau pun turut menyeberang ke televisi dengan menyutradarai sinetron bertema religi pertama,'Maha Kasih', 'Jalan Takwa', 'Jalan Lain ke Sana', 'Astagfirullah', 'Jalan Lain ke Sana'. Terakhir, sutradara senior ini menyutradarai 'Ketika Cinta Bertasbih' film dan sinetronnya.
Sutradara kelahiran Tegal, April enam puluh delapan tahun yang lalu. Di usianya yang tidak lagi muda, Chaerul Umam tetap bersemangat terlibat dalam dunia produksi nasional. (rrm/tnc)